Total Pageviews

Total Pageviews

Wednesday, 11 September 2013

BANJIR BAB 1

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.


Jenis- jenis Banjir:
1. Banjir Bandang: dihasilkan dari curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat.
2. Banjir Hujan Ekstrim: terjadi dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun. ditandai dengan banyaknya awan yang menggumpal di angkasa serta kilat atau petir yang keras dan disertai dengan badai tropis atau cuaca dingin.
3. Banjir Luapan Sungai / Banjir Kiriman: berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran – sebab peristiwa alam yang memicunya telah terjadi berminggu-minggu sebelumnya.
4. Banjir Pantai (ROB): terjadi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut.
5. Banjir Hulu: Terjadinya banjir ini biasanya karena tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif.

Dampak-dampak Banjir:
1. Dampak Primer: Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
2. Dampak Sekunder:
• Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
• Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
• Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
• Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.

KEBAKARAN BAB 2

Kebakaran masih menjadi bencana perkotaan yang banyak terjadi di ibu kota Jakarta. Sepanjang 2013 saja, sudah ada 486 kebakaran di Jakarta.

Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPK-PB) DKI Jakarta, jumlah kebakaran cenderung meningkat. Pada 2011, ada 953 kebakaran yang terjadi di Jakarta. Sementara pada 2012, jumlahnya meningkat menjadi 1013 kasus kebakaran. Pada 2013, hingga Juli, sudah ada 486 kasus kebakaran.

Untuk di Jakarta, ada 56 titik rawan kebakaran yang tersebar di lima wilayah Jakarta. Untuk Jakarta Pusat, daerah rawan kebakaran yaitu Tanah Tinggi, Galur, Kebon Kosong, Karang Anyar, Kebon Melati, Kebon Kacang, Jati Bunder, dan Kramat Sentiong.

"Menurut Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, kasus kebakaran pada tahun lalu 70 persen karena korslet," kata Ery, Sabtu, 10 Agustus 2013.

Salah satu langkah BPBD untuk mengurangi bahaya korsleting adalah menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengadakan sosialiasi kepada warga. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebenarnya sudah memperingatkan warganya mematukan listrik sebelum mudik pada Rabu 7 Agustus lalu.

Penyebab terjadinya kebakaran:
1. Hubungan pendek atau korsleting (dari bahasa Belanda kortsluiting) adalah suatu hubungan dengan tahanan listrik yang sangat kecil, mengakibatkan aliran listrik yang sangat besar dan bila tidak ditangani dapat mengakibatkan ledakan dan kebakaran.
• Jangan biarkan stop kontak menumpuk pada satu sumber listrik(sekering), sesuaikan dengan daya sambung jangan pernah lebihkan atau dikurangi.
• Periksa setiap kabel listrik yang terkelupas atau terbuka. Karena itu sangat bahaya terkena benda cair, dan langsung perbaiki atau ganti.
• Jauhkan listrik dari jangkauan anak-anak dari saklar atau stop kontak, karena anak-anak memegang listrik tanpa mengetahui akibatnya. Lebih baik anda menjaga-jaganya lebih jauh sebelumnya.
• Biasakan mengunakan material listrik seperti kabel atau stop kontak dan steker, yang telah terjamin kwalitasnya dan berlebel resmi. Jangan melihat dari murahnya harga barang tersebut tetapi tidak tahan panas dan mudah meledak, tapi carilah yang memang bisa menjaga kekuatan sumber arus listrik pada barang tersebut dan terjamin.
• Belajarlah memperhatikan lingkungan sekitar anda yang berdekatan aliran listrik atau kabel-kabel yang mendekati dan menyentuk jaringan listrik dan jangan pernah coba-coba menyantol listrik dari aliran yang salah dan mengitakatik KWH bila tidak paham juga yang paling sering terjadi jangan coba mencuri aliran listrik secara tidak sah karena berakibat sangat fatal.
2. Kompor
3. Rokok
4. Membakar Sampah
5. Bensin Eceran